MCFC

MCFC

Minggu, 03 Januari 2016

JURNAL PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENGELOLAAN CAFÉ

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENGELOLAAN CAFÉ


MULKY PANJI DINIHARI
37114629
Manajemen Informatika

Universitas Gunadarma
Jalan Margonda Raya 100 – Depok
MULKY.PANJI@GMAIL.COM


Abstrak
Café-café kini merupakan tempat yg sangat popular untuk kalangan anak muda namun,proses transaksi yang masih manual dirasakan kurang efektif dan efisien. Sehingga perlu disediakan sistem informasi dimana pegawai dapat langsung merekap transaksi baik penjualan ataupun pembelian secara cepat. Dari rekap data transaksi tersebut pimpinan dapat secara langsung mengetahui laporan – laporan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan bulan selanjutnya dalam menentukan strategi penjualan dan penggajian pegawai. Dalam sistem ini juga dibuat fasilitas yang terkait dengan proses absensi karyawan dan aplikasi akuntansi terutama terkait dengan buku besar dan laporan laba/rugi. Aplikasi sistem informasi manajemen untuk pengelolaan kafe dibangun menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 dan basis data MySQL. Dengan adanya aplikasi sistem informasi ini diharapkan kegiatan transaksi yang terjadi menjadi lebih praktis, proses rekap transaksi jadi lebih mudah, dan laporan keuangan ataupun laporan pembelian barang secara bulanan ataupun sewaktu – waktu dapat diketahui lebih cepat.

Kata Kunci : Manajemen, transaksi, laporan, keuangan

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat mendorong manusia untuk memanfaatkan teknologi tersebut untuk mempermudah pekerjaannya. Pada prinsipnya teknologi ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih mudah. Kemudahan yang diberikan oleh teknologi tersebut mencakup banyak hal serta merambah berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga dunia usaha.
Dalam dunia usaha, banyak pengusaha yang memanfaatkan teknologi informasi untuk digunakan dalam usahanya. Usaha yang sedang banyak diminati para pengusaha muda sekarang adalah mendirikan kafe. Kafe adalah tempat minum yang pengunjungnya dapat memesan minuman, seperti kopi, teh, coklat, susu, dan kue-kue. Biasanya orang pergi ke kafe tidak hanya sekedar untuk minum, melainkan untuk berkumpul dengan teman - temannya. Semakin menjamurnya usaha kafe ini, membuat pengelola kafe harus berlomba – lomba untuk dapat menarik perhatian orang untuk berkunjung di kafe tersebut. Tidak hanya itu, pengelola kafe juga harus dapat memantau kinerja karyawan, sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik. Masalah keuangan juga harus diperhatikan, banyaknya transaksi yang terjadi setiap harinya, jika tidak dikelola dengan baik, akan mengakibatkan kerugian. Pengelola akan sulit menghitung nilai pemasukan dan pengeluaran. Oleh karena itu pengelola harus memanfaatkan teknologi informasi yang dipadukan dengan sistem yang dapat membantu kinerja karyawan sehingga dapat bekerja secara efektif dan efisien. Sistem tersebut juga harus dapat menyimpan data transaksi ke dalam buku besar, sehingga data tersebut dapat diolah menjadi laporan keuangan yang dapat digunakan pengelola kafe untuk mengetahui keberhasilan kafe dalam menjalankan usahanya.

2.KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kafe
Kafe berasal dari bahasa Perancis café. Arti sebetulnya adalah (minuman) kopi, tetapi kemudian menjadi tempat di mana seseorang bisa minum-minum, tidak hanya kopi, tetapi juga minuman lainnya. Di Indonesia, kafe berarti semacam tempat sederhana, tetapi cukup menarik di mana seseorang bisa makan makanan ringan.
Definisi kafe menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan musik dan atau tempat minum yang pengunjungnya dapat memesan minuman seperti : kopi, teh, atau soft drink (minuman ringan)(Balai Pustaka 429 : 1996). Sedangkan kafe tematik adalah sebuah tempat minum yang menggunakan tema tertentu (Balai Pustaka 430 : 1996).

2.2 Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang berbasis komputer yang menyediakan informasi meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau subunit dibawahnya (Jogianto, 1994).

2.3 Kegiatan Sistem Akuntansi
Kegiatan Sistem Akuntansi merupakan suatu proses yang berkesinambungan dari satu periode ke periode berikutnya. Tujuannya adalah untuk memperoleh laporan keuangan periode yang sedang berlaku. Satu periode kegiatan diawali dengan pengumpulan data transaksi sampai dengan pembuatan laporan keuangan sehingga didapat neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo akan menjadi awal proses akuntansi periode berikutnya sehingga seringkali disebut dengan siklus kegiatan akuntansi (Teguh Wahyono, 2004).

2.3.1 Tahap Pengumpulan Bukti Transaksi
Titik tolak kegiatan akuntansi adalah bukti-bukti semua transaksi yang pernah terjadi. Bukti transaksi merupakan data dasar yang kemudian diolah dalam sistem akuntasi untuk mendapatkan laporan keuangan. Data tersebut bisa berupa data keuangan maupun data non-keuangan. Data yang bersifat keuangan adalah data-data transaksi yang langsung melibatkan uang, seperti transaksi pemasukan dan pengeluaran kas, pemasukan dan pengeluaran, pengeluaran kas, hutang piutang, dan lain-lain. Sedangkan yang bersifat non-keuangan misalnya aset seperti tanah bangunan, mesin, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1


Gambar 1 Alur Kegiatan Sistem Akuntansi

Semua data yang diperoleh perlu dicatat dalam database yang terdiri dari database penjualan, pembelian, dan lain lain bergantung pada kebutuhan

2.3.2 Tahap Menjurnal Bukti Transaksi
Tahap awal dari langkah menjurnal adalah memisahkan transaksi menurut sifatnya, pemisahan tersebut dilakukan dengan memerikasa secara cermat setiap data yang dikumpulkan, apakah data tersebut merupakan transaksi penjualan, pembelian, biaya operasional, pembelian peralatan, dan lain sebagainya

Tahap ini merupakan proses pengklasifikasian aneka transaksi dalam sebuah catatan berdasarkan urutan kronologis. Catatan-catatan ini disebut dengan jurnal. Jurnal dilakukan dengan mendebit dan mengkredit perkiraan–perkiraan serta menjaga keseimbangan di dalam buku besar secara umum terdapat dua jenis jurnal yang digunakan dalam proses akuntasi. Yang pertama adalah dua lajur atau lajur umum dan yang kedua adalah jurnal khusus.
Jurnal Dua Lajur atau Lajur Umum merupakan jurnal yang lazim digunakan pada banyak perusahaan karena selain praktis juga dapat digunakan untuk menganalisis transaksi yang terjadi.

Jurnal Khusus merupakan jenis jurnal yang biasa digunakan untuk perusahaan besar yang memiliki lalu lintas transaksi yang sudah sangat padat. Dimana terdapat enam transaksi frekuensi sangat tinggi dan sering berulang-ulang. Keenam transaksi tersebut adalah pembelian barang termasuk potongan-potongan penjualan, penerima kas, retur pembelian, dan retur penjualan.
Dengan adanya transaksi-transaksi tersebut Jurnal khusus biasanya terdiri dari empat jenis jurnal,  yaitu:

a. Jurnal khusus kas masuk
Jurnal ini digunakan untuk mencatat penerimaan kas dan penjualan secara tunai.
b. Jurnal khusus kas keluar
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran hutang, atau pembayaran biaya lain yang berkaitan dengan pembelian secara kredit.
c. Jurnal khusus penjualan
Jurnal ini pada umumnya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan kredit
d. Jurnal khusus pembelian
Jurnal khusus pembelian umumnya digunakan untuk mencatat tranksaksi pembelian kredit.

2.3.3 Posting ke Buku Besar
Setelah proses pengklasifikasian terhadap data-data transaksi yang beranekaragam tersebut ke dalam sebuah jurnal, langkah selanjutnya adalah transaksi-transaksi tersebut akan dikumpulkan kembali ke dalam satu buku yang disebut Buku Besar. Pengumpulan ini dikenal dengan posting, yaitu proses perpindahan informasi akuntansi dari jurnal ke masing-masing perkiraan yang bersangkutan. Posting tersebut pada akhirnya mengelompokkan transaksi ke dalam kelompok aktiva, hutang, modal, pendapatan, dan biaya.

2.3.4 Tahap Penyusunan Neraca Saldo
Neraca Saldo merupakan daftar perkiraan dimana masing-masing perkiraan memuat saldo akhir transaksi seperti yang terdapat dalam buku besar. Neraca saldo juga sangat berguna untuk menguji keseimbangan debit kredit dalam buku besar dan menjadi dasar dalam pembuatan laporan keuangan.

3.METODE PENELITIAN

Subjek penelitian ini adalah membuat rancang bangun SIM untuk pengelolaan kafe. Data dalam penelitian ini menggunakan data dari Kafe Green Black Jalan MT Haryono Sekaran Gunungpati. Selanjutnya setelah pihak Kafe Green Black memberikan izin maka dilakukan penggalian data lebih lanjut untuk mendukung proses analisis dan perancangan sistem. Hal ini dilakukan dengan wawancara secara langsung dengan pemilik Kafe Green Black. Setelah hasil analisis dan perancangan sistem disetujui maka hasilnya siap untuk dilakukan proses pengkodean guna implementasi sistem.

3.1 Gambaran Umum Sistem

Perancangan sistem bertujuan untuk mempermudah pengembang sistem untuk menentukan ruang lingkup, estimasi sumber daya, biaya dan jadwal. Secara umum pengguna sistem ini ada 3 (tiga), yaitu administrator, karyawan, dan pimpinan. Administrator bertanggung jawab untuk mengelola sistem tersebut. Tugas dari admin adalah mengatur hak akses user, merubah dan menambah data pada sistem. Karyawan bertugas untuk mengurusi transaksi – transaksi yang ada, baik transaksi pemasukan maupun transaksi pengeluaran. Sedangkan pimpinan hanya dapat mengetahui laporan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.




Gambar 2 Gambaran umum sistem

3.2 Prinsip Kerja Sistem
Sistem ini digunakan untuk mengatur hal-hal mengenai sistem informasi manajemen untuk pengelolaan kafe. Perancangan sistem bertujuan untuk mempermudah pengembang sistem untuk menentukan ruang lingkup, estimasi sumber daya, biaya dan jadwal. Sistem ini secara umum dijalankan oleh beberapa user yang memiliki tugas sendiri – sendiri. User tersebut adalah admin , kasir, dan pegawai. Admin bertugas untuk mengelola sistem termasuk mengelola data – data yang digunakan. Pegawai bertugas untuk melayani konsumen dalam pemesanan dan pembayaran. Semua transaksi pemasukan dan pengeluaran dimasukkan kedalam PC yang didalamnya terdapat database yang kemudian masuk kedalam tabel berfungsi untuk menyimpan data – data yang digunakan untuk pengelolaan kafe ini. Kemudian data – data dalam data base tersebut diolah sehingga menjadi informasi – informasi yang berguna bagi pimpinan kafe untuk memantau kafe tersebut. Informasi yang didapatkan oleh pimpinan kafe berupa laporan-laporan yang terdiri dari laporan pemasukan, laporan pengeluaran, laba rugi, neraca dan grafik penjualan.

3.3 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)
a. Diagram Konteks
Dalam sistem ini terdapat 3 entitas yaitu administrator, karyawan, dan pimpinan. Diagram konteks dapat dilihat pada Gambar 3

Gambar 3 Diagram Konteks SIM untuk pengelolaan kafe

3.4 Diagram Hubungan Entitas
Entity Relationship Diagram SIM untuk pengelolaan kafe dapat dilihat pada Gambar 4

Gambar 4 ERD SIM untuk pengelolaan kafe

3.5 Relasi Antar Tabel
Untuk mengetahui lebih jauh tentang hubungan antartabel hasil proses normalisasi, dapat lihat diagram hubungan antartabel yang ditunjukkan seperti pada Gambar 5

Gambar 5 Diagram hubungan antartabel

4.HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dibahas tentang hasil implementasi SIM untuk pengelolaan kafe yang telah dibuat dengan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.
a.Menu Produk
Pada menu Produk, terdapat submenu data menu dan promo. Data menu digunakan mendata semua menu yang ada pada kafe. Sedangkan submenu promo digunakan untuk membuat promo – promo yang sedang berlaku. Pada Gambar 10 akan tampak tampilan data menu

Gambar 10 Tampilan Data Menu

b. Menu Transaksi
Pada menu Transaksi terdapat submenu kasir, data transaksi masuk dan data transaksi keluar. Kasir digunakan untuk input transaksi yang terjadi pada kafe saat pelanggan memesan produk. Sedangkan transaksi masuk digunakan untuk mencatat data transaksi pemasukan – pemasukan lain. Data Transaksi Keluar digunakan untuk mencatat semua pengeluaran baik itu untuk membeli alat ataupun membeli bahan. Pada Gambar 11 akan tampak kasir, pada Gambar 12 akan tampak data jenis rekening. Sedangkan Gambar 13 merupakan tampilan data rekening.


Gambar 11 Tampilan kasir



Gambar 12 Tampilan data jenis rekening.

Gambar 13 Tampilan data rekening

c. Menu Laporan
Pada menu Laporan terdapat submenu laporan absensi karyawan, penjualan, transaksi masuk, transaksi keluar, buku besar, grafik penjualan menu dan grafik tansaksi penjualan. Laporan absensi pegawai digunakan mendata semua pegawai yang bekerja. Laporan penjualan digunakan untuk mendata semua data – data transaksi penjualan yang ada. Laporan transaksi masuk berisi tentang semua transaksi pemasukan yang lain-lain. Laporan transaksi keluar berisi tentang semua transaksi pengeluaran yang baik untuk alat ataupun bahan. Buku besar digunakan untuk mendata semua laporan yang terjadi. Sedangkan grafik digunakan untuk menampilkan data transaksi ada dua grafik yaitu grafik penjualan menu digunakan untuk menampilakn menu – menu yang terjual. Dan grafik transaksi penjualan digunakan untuk menampilkan besarnya jumlah penjualan tiap harinya. Pada Gambar 14 akan tampak tampilan laporan absensi karyawan, pada Gambar 15 akan tampak tampilan laporan penjualan.

Gambar 14 Tampilan laporan absensi

Gambar 15 Tampilan laporan penjualan

Dalam sistem ini juga disediakan fasilitas untuk melihat Buku Besar seperti terlihat pada Gambar 16 dan laporan laba/rugi seperti terlihat pada Gambar 17.

Gambar 16 Tampilan laporan buku besar

Gambar 17 Tampilan laporan laba rugi


5.SIMPULAN

Dengan selesainya penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Mempermudah rekap data transaksi keluar dan masuk yang dilakukan oleh pegawai.
2) Otomatisasi proses absensi karyawan dengan menggunakan id karyawan pada barcode sehingga hanya perlu membaca barcode untuk dapat absen pegawai.
3) Dengan adanya sistem database semua data – data transaksi tersimpan dengan baik sehingga dalam pembuatan laporan pimpinan hanya perlu login dan melihatnya.
4) Berdasarkan hasil kuisioner yang diberikan kepada pegawai dan pimpinan di dapat nilai 81,67% dari tingkat kepuasan responder.

REFERENSI
[1] Bambangwirawa, Paulus.2007. ”Era Baru Komputerisasi POS (Point of Sales)”.Yogyakarta:Graha Ilmu
[2] Jogianto. 1994. “Sistem Informasi Manajemen”,Jakarta:Elex Media Komputindo
[3] Kadir,Abdul.2006.”Dasar Aplikasi Database Mysql Delphi”.Yogyakarta:Andi
[4] Wahyono, Teguh.2004.”Sistem Informasi Akuntansi”. Yogyakarta: Andi
[5] Wahyono, Teguh.2009.”Membuat Sendiri Program Akuntansi”. Jakarta: Elex Media Komputindo
[6] http://bswig.blog.ugm.ac.id/2010/04/13/contoh-contoh-query-sql/ (diunduh tanggal 20 juli 2011)

[7] http://bswig.blog.ugm.ac.id/2010/04/13/contoh-contoh-query-sql/ (diunduh tanggal 27 juli 2011)
[8] http://id.wikipedia.org/wiki/Kafe (diunduh tanggal 17 juli 2011)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar